Pages

Jumat, 18 Maret 2011

Peran Wanita Sebagai IBU


Oleh: Rida Sari Surbakti
Sek Div Jarmusda Puskomda FSLDK Sumut 2011-2013

Ibu! Satu kata penuh makna. Sembilan bulan seorang ibu mengandung si jabang bayi, sembila bulan ibu membawa kita kemanapun ia pergi, letih tak ia hiraukan bahkan yang ada malah semangat yang terus mengalir menunggu kehadiran kita. Dan yang lebih megharukan lagi saat proses melahirkan tiba, hidup dan mati didepan mata, namun ia tetap kuat. Belum lagi dua tahun ia menyusui kita, setelah itu mengurus kita, dan masih banyak lainnya yang kita yakin semua jasa- jsa nya tak bisa kita uraikan satu persatu sangkin banyaknya. ya bebegitulah seorang ibu,sehingga pantas saja dibawah kaki seorang ibu ada surga. "Surga itu terletak di bawah telapak kaki ibu. (H.R Imam Ahmad)

Lantas siapakah ibu? Tentu seorang ibu adalah wanita, bukan pria!

Jika seorang wanita sudah menikah maka ia sudah harus siap menjadi seorang ibu. Menjadi ibu bukan hanya sebagai status “ibu”. Pengaruh ibu sangat besar bagi anak- anaknya. Di zaman sekarang banyak sekali kita lihat seorang anak yang kurang kasih sayang dari ibunya sehingga mereka melakukan hal yang tidak benar.

Tidak bisa dipungkiri Keadaan psikologi seorang anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan rumahnya. Dan didalam sebuah rumah ada seorang ibu denga sejuta peran.

Ibu mendidik anaknya sejak sang anak masih dalam kandungan. “ Ibu adalah perpustakaan pertama bagi seorang anak.” Ya! Kalimat tersebut memang sangat tepat. Wanita sebagai ibu haruslah dapat mendidik anaknya dengan benar dan tentunya sesuai dengan ajaran Islam agar sang anak tidak jauh prilakunya dari prilkau Ilam. Sang ibu harus senantiasa mengajarkan kepada ananya untuk senantiasa mencintai Allah, Rasul, dan jihad. Oleh sebab itulah sang ibu juga harus dekat dengan Islam. Banyaknya anak yang berprilaku jauh dari Islam adalah karena dirumah ia tidak melihat prilaku Islam pada ibunya. Ia tidak melihat ibunya sholat, mengaji, ataupun ibadah lainnya shingga ada alasan baginya untuk tidak beribadah, dan saat seorang anak sudah tidak dekat dengan agamanya maka ia akan berbuat sesuka hatinya.

Selain sebagai pendidik seorang ibu juga harus bisa memberi rasa ketenangan dirumah, sehingga sang anak merasa nyaman berada dirumah, banyaknya kita lihat seorang anak yang tidak betah dirumah adalah karena ia merasa tidak nyaman dirumah, tidak ada orang yang memperhatikannya, sehingga si anak tersebut mencari alternatif lain, yakni lebih condong bergaul dengan teman – temannya. Dan sangat berbahaya jika si anak malah terjebak dalam lingkungan teman- teman yang tidak baik.

Wanita sebagai ibu harus selalu mengutamakan keluarganya. Ia merawat anak-anaknya dengan penuh kasih sayang dan keikhlasan. Perhatian yang tulus sangat dibutuhkan oleh seorang anak. Sehingga ibu merupakan tempat curhat, tempat mengadu , tempat menumpahkan segala permasalahan sang anak. Ibu selalu hadir ditengah kegelisahan sang anak, memberi solusi disetiap permasalahannya, dan bukan malah selalu memarahinya atau bahkan memukulinya.

Ketika seorang anak berbuat salah maka seorang ibu harus mempunyai cara yang bijak untuk memberitahu kesalahan sang anak. Seorang anak yang sudah mendapat pendidikan dan perhatian yang baik dari rumah, akan menjadi orang yang kuat ketika diluar rumah.

Maka sudah sepatutnya kita sebagai wanita memahami betul makna dan peran sorang ibu, karena saat ini banyak kita lihat seorang ibu yang tidak memahami atau bahkan malah tidak perduli akan betapa besarnya peran ia sebagai seorang ibu.

Kesibukan membuat ia lupa akan siapa yang lebih penting anak atau karier. Tidak masalah seorang wanita bekerja, asalkan ia tetap memprioritaskan keluarga dan anak diatas segala-galanya. Karena seorang anak lebih membutuhkan perhatian daripada materi, perhatian manakah yang lebih baik dari perhatian seorang ibu?

5 komentar:

Sartika Ika mengatakan...

curahan hati seorang calon ibu.....
^_^
si ibu juga harus nyiapin bapak yg baik dong buat si calon anak ntar ya.....
biar balance

rida s surbakti mengatakan...

hehehe pastinya...
anti uda nyiapin blon???
*curiga

Sartika Ika mengatakan...

ga usah ane siapin, udah disiapin sama Allah
:D

Nurhasanah Sidabalok mengatakan...

ypp! penokohan dapat dilakukan lewat tulisan. mari berkarya!
puskomda fsldk sumut, go!

di balik anak yang hebat, ada IBU LUARBIASA

ummu rida mengatakan...

hemmm, hehehe

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls