Pages

Kamis, 20 Januari 2011

Kitalah Yang Memilih


Sahabat… ketika kau tersadar bahwa kau sudah terlalu jauh melangkah, maka kembalilah… kembalilah kepelukan Rabb Mu.


Adakah yang lebih Allah sukai dari pada melihat hamba Nya kembali kepelukanNya?


Adakalanya kita merasa terlalu jauh dengann Nya, dan ketika kita menyadarinya mari kita kembali… mari kita berjalan menuju Nya, bahkan ketika kita berjalan menuju Nya, maka Ia akan membalasnya dengan berlari menuju kita. Subhanallah…..


Kita lah yang memilih teman…. Kita lah yang memilih jalan apa yang akan kita tempuh, kita lah yang memilih taubat apa yang akan kita lakukan. Taubat nasuha kah? Atau taubat asal- asalan.


Dan diantara pilihan – pilihan tersebut akan ada pilihan yang terasa menyesakkan dada. Akan ada pilihan yang sebenarnya untuk memikirannya pun kita tak sanggup apa lagi membayangkan melaksanakannya. Namun itulah hidup! Hidup itu penuh dengan pilihan. Dan hanya orang yang berpikirlah yang akan memilih pilihan yang tepat dalam hidupnya. Ingat, hanya orang yang berpikir!


Namun tak perlu terlalu lama untuk berkeluh kesah, tak perlu terlalu lama mengeluh dengan pilihan yang sudah kita putuskan. Karena yang terpenting adalah komitmen, dan pelaksanaan atas apa yang telah kita pilih.


“ Bicaralah dengan Kerja.”


Allah itu Maha melihat dan Allah itu Maha Mengetahui. Tidak akan ada yang sia- sia, Dia pasti melihat perjuangan kita, dan Dia pasti tau apa yang sudah kita lakukan. Tinggal kita lah. Tinggal kitalah sekarang yang ditunggu, mari pilihlah jalan Nya, mari kembalilah…. Kembalilah ke dalam pelukan Nya. Dan disana akan kau rasakan ketenangan, dan didalam pelukanNya lah akan kau rasakan cinta yang sebenar- benarnya cinta. Cinta Hakiki!


Setiap orang pasti pernah mengalami kelalaian, pasti! Dan sudah seharusnya kita sadar, bangun , dan bangkit! Ciptakan sebuah keputusan, ciptakan sebuah pilihan yang akan membuat Allah kembali tersenyum kepadamu.


Aku ingin kembali….


“ Tuhan dosaku menggunung tinggi

Tapi rahmatmu melangit luas

Harga selautan syukurku

Hanyalah setitik nikmatmu di bumi.”


“…..Bila selangkah ku rapat padamu

Seribu langkah Kau rapat padaku.”

(Mengemis Kasih)

by: ukh_risa

Jumat, 07 Januari 2011

PANTANG MENYERAH?? (itu jelas kita)


setiap minggunya aku harus pergi ke daerah asam kumbang untuk suatu urusan, sementara angkot ke tempat tersebut dari rumahku cuma satu dan asli langka banget, mungkin pun hampir punah. hehehehe
sebenarnya bisa sih lebih cepat, tapi harus nyambung. dan selain karena ongkosnya lebih mahal (hampir tiga kali lipat), malas aja dua kali nyambung.

nah suatu kali saat aku sedang menunggu angkot "langka" tersebut, aku masih sabar di lima menit pertama. walau hari sangat panas, aku pun masih sabar di menit-menit berikutnya. setelah dua puluh menit menunggu kesabaran ku pun mulai luntur, yaudah lah aku nyambung aja. jadilah aku nyambung, dan saat aku sudah menaiki angkot tersebut, eh dibelakang kulihat angkot yang udah duapuluh menit tadi kutunggu lewat dengan kencangnya, dan melewati angkot yang sedang kutumpangi. bayangkan!!!! betapa kesalnya aku... muncul penyesalan, "seandainya aku bisa lebih bersabar beberapa meniiiit saja" tapi ya sudahlah tidak boleh menyesali sesuatu.

nah, cerita ku tersebut ada hubungannya dengan perkataan Thomas A. Edison, apa kata beliau?
" Orang yang gagal adalah orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan kesuksesan saat mereka menyerah."

yup! benar sekali. terkadang kita belum bisa bersabar secara maksimal, padahal andai saja kita bisa bersabar sedikit lagi, maka kesuksesan akan ada digenggaman tangan kita. seperti kisahku tadi, andai saja aku lebih bersabar untuk menanti hadirnya nagkot tercinta maka aku akan bisa menaikinya.

nah itulah makanya "sabar itu tidak ada batasnya"
tetaplah berusaha, tetaplah bersabar, dan yang paling penting tetaplah bertawakkal. karena Allah akan melihat perjuangan kita.

begitu pula dalam berda'wah harus ada kesabaran. jangan biarkan kita berada dalam proses stagnan. jenuh itu pasti. tapi jangan berlarut -larut.

proposal nggak jebol? dana menipis? binaan pada kabur?
ya! itu adalah beberapa dari sekian banyak kerikil-kerikil kecil dalam berda'wah. intinya tetap sabar, jangan pantang menyerah.
"dibalik kesulitan akan ada kemudahan"

nah! bagaimana supaya rasa semangat terus terpupuk?
bila kita berada dalam keadaan stagnan, maka jangan biarkan kita sendirian
bukankah kita diharuskan untuk senantiasa berkumpul bersama orang-orang yang sholeh?
pastinya!
maka dari itu segera kunjungi bengkel hatimu (apapun itu)
maka kamu akan saling menasihati untuk kebanaran dan untuk kesabaran.

so... yuk galls tetap istiqomah ^^
keep spirit
tetaplah bersabar, jangan menyerah!

by: ukh_risa

Senin, 03 Januari 2011

saat ia hadir.....


(Penulis mendapat isnspirasi membuat tulisan ini setelah menghabiskan setengah malam bercerita dengan salah seorang sahabat terdektanya)

Saat ia hadir, kita tak tahu kenapa tiba- tiba ia hadir, ia datang dengan sendirinya.

Tiba- tiba saja semangat itu membuncah

Tiba- tiba saja hati itu bergemuruh

Ada sesuatu yang lain. Yang sebelumnya tak pernah kita rasakan

Masih ingatkah kau akan hal itu kawan?

Tentu! Karena hari itu adalah saksi sejarah bagaimana kau bisa setidaknya hingga saat ini berdiri di sini, dijalan ini

Semuanya kita abaikan, semuanya kita hiraukan. Ejekan, sindiran, cacian bahkan hal itu mungkin kita dapatkan dari orang-orang terkasih pula, namun Semuanya kita lalui dengan semangat yang berkobar. Dengan satu tujuan. Perubahan!

Segala jalan kita tempuh untuk bisa berada disini, dijalan ini. Itulah dulu. Saat ia hadir…..

Bagaimana saat ini kawan?

Masihkah semangat itu berkobar seperti dahulu?

Masihkah kita terus mencari perubahan-perubahan lainnya?

Atau kita sudah cukup merasa puas?

cukupkah hanya dengan bergelar akhwat or ikhwan saja?

cukupkah hanya dengan berpakaian rapi?

Cukupkah hanya dengan berjenggot?

Tidak! semuanya tidak hanya cukup sampai disitu kawan!

Teruslah mencari perubahan- perubahan lainnya.

Mungkin saja apa yang kia lakukan saat ini hanya nol koma sekian persen dari jalan kita menuju surga-Nya.

Bahkan ketika kita menyia-nyiakan hidayah itu, Allah akan mencabutnya! Itulah yang dikataka seorang pemateri saat aku mengikuti sebuah kajian dikampus

Tentu kita takkan mau hidayah yang sudah kita pertahankan itu, pergi begitu saja...

Karena hanya orang –orang terpilihlah yang mendapatkan hidayah!

Hanya!

Bayangkan betapa banyak mereka yang masih bergelut dalam kekufuran

Sementara kita? Pikirkan betapa sayangnya Allah pada kita

Bahkan terkadang tanpa kita minta, Allah sendiri yang memberikannya pada kita, dengan Cuma-Cuma!

Kenapa Allah harus memilih kita? Kenapa tidak dengan yang lainnya saja?

Kenapa? Hanya Allah yang tahu.

Dan setelah itu masih pantas kah kita untuk menyianyiakan nya?

Tidak!

Ayyuhan ikhwa…. Mari kita pertahankan bahkan kita harus meningkatkan apa yang telah kita dapat kemarin…

Agar kita memang benar- benar layak dikatakan orang yang terpilih

T_T

By: ukh_risa

Minggu, 02 Januari 2011

nanti kan ketemu juga ^__^


sobat.... kemarin aku menemukan sebuah mutiara

sebelumnya aku tak tahu bahwa benda itu adalah sebuah mutiara
mereka bilang itu adalah mutiara, namun aku tak mempercayainya
aku terus tak acuh pada benda tersebut, dan mencari mutiara yang sebenar-benarnya, yang sesuai dengan keiinginanku

namun.... suatu saat entah mengapa mutiara itu tiba-tiba berada ditanganku.
sekilas aku mengamatinya. dan aku merasakan ada yang berbeda darinya. tapi aku tetap mencoba untuk tak mengubrisnya. aku terlalu menyepelekannya dan beberapa mutiara lainnya.

hingga sampai sampai saatnya.
mutira itu sendiri yang menyapaku. menunjukkan kilaunya. memperlihatkan keindahannya.
dan menunjukkan padaku bahwa ia sangat berbeda dari lainnya.
akupun hanya bisa terdiam
ya! dialah yang selama ini kucari.

tanpa kusadari
semakin hari aku semakin sering memperhatikannya
aku semakin mengagumi, dan sangat ingin memilikinya
namun, aku tak tahu ia milik siapa?

sempat berfikir untuk mencurinya
dan mengabaikan pemiliknya

namun hatiku tak tenang...
aku bukanlah seorang pencuri
aku sangat ingin memilikinya. tapi aku harus tau dulu siapa pemiliknya.
izinkah ia?

dalam pencarianku tersebut, akhirnya aku menemukan pemiliknya
dan ternyata ia tak mengizinkanku memilikinya
ya... akhirnya aku harus mengikhlaskannya
membiarkannya pergi

toh... jika aku bersabar
suatu saat nanti mugkin aku akan mendapatkan
mutiara yang jauh lebih indah dari padanya

ya! aku akan bersabar

by: ukh_risa

Sabtu, 01 Januari 2011

pelajaran dari adikku sayang


Sore itu aku sedang berkumpul diruang tamu bersama keluarga dikisaran. Yang lain pada bercengkrama, aku pun berniat untuk log in facebook, mumpung laptop tanteku lg nganggur, selain itu aku juga hendak mengirim berkas ke e-mail kakak kelasku. Baru saja beberapa saat PW dengan facebook tiba-tiba paman ku (adik mama) dari Tanjung Balai datang, beserta istri dan putrinya yang masih duduk dibangku teka.

Anak pamanku ini bernama Hafiza Al-Husna, dipanggil fiza, anaknya riang,bijak, lucu, namun suka merajuk. Ia lumayan dekat denganku, walau kami sangat jarang bertemu namun ia selalu mengingatku, diantara seluruh cucu nenekku, dialah yang paling mirip denganku diwaktu kecil, berikut dengan sifat merajuknya hehehe. Nah setelah turun dari kereta, si fiza langsung mengucapkan salam, menyalami kami satu persatu dan menuju kearahku, aku melihat ditangannya ada bungkusan plastik yang aku tak tahu isinya. Tapi seketika perasaanku tidak enak, hehehe.

Fiza: (mengeluarkan seluruh isi dalam kantongan plastic) “Kak Rida, kita main ular tangga yuuk….”

Tuh kan bener perasaanku gk enak, mana baru aja log in, berkas belum dikirim, diajak main ular tangga, waduh….

Aku: “ Ha? Ular tangga?, em… bentar ya sayang, setengah jam lagi, ok…”

Fiza: “ Ahhh…. Gk mau,,, Fiza mau sekarang….. ayoklah….” Rengek Fiza

Ayah Fiza: “ Iya tuh kak Rida, dari rumah tadi si Fiza uda niat main ular tangga ma kak Rida

Yasuw lah…. Kasihan juga nih anak, lagian kami jarang ketemu. Nggak apalah, nanti juga bisa OL lagi. Batinku

Permainan gitu-gitu aja, walau aku sering dapat tangga, tapi aku juga sering dapat ular, sehingga gak tamat-tamat, padahal udah bosen abis…tapi lihat si Fiza semangat mainnya aku nggak tega. Dan aha! Tuing… ada ide menarik, aku tipuin aja si Fiza, toh dia juga masih teka, nggak ngerti apa- apa. Macam betul aja sampe maghrib kami gini- gini terus…

Berbagai strategi sudah tersusun dalam kepalaku, tapi… tiba-tiba terbesit.. nggak ah, masak anak baru kecil gini udah ditipuin. Lagian aku kan kakaknya aku harus mengajarkan contoh yang baik. Justru dari hal kecil seperti ular tangga inilah aku ajarkan kejujuran sama dia. Ckckck…. Aku ini….. astaghfirullah...

Akhirnya aku urungkan niatku, dan akupun terus memulai permainan Dengan Fiza. Singkat cerita akhirnya aku memenangkan permainan…dengan jujur tentunya “ye ye ye” hehehehe. Hatikupun lega…akhirnya siap juga ular tangga ini

Namun kelegaanku tidak berlangsung lama karena tiba- tiba

Fiza: “ Kak rida, kita main monopoli yookk…”

Gdubrak!!! Apalagi ini? Ternyata dibalik kertas ular tangga tersebut, adalagi permainan lainnya namanya monopoli.

Aku: “Ini permainan apa Fiza?,kakak nggak ngerti.” Aku memang sering mendengar peraminan nya, namun nggak pernah memainkannya.

Fiza: “ Ini monopoli kakak… biar Fiza ajarin deh.”

Sedikit mulai mengerti cara memainkannya, walaupun agak aneh, soalnya ajaran Fiza agak beda (hehehe). Tapi untunglah permainan segera berhenti, kali ini benar-benar berhenti Fiza pun segera mengemasi permaiannya, memasukkannya ke kantong plastik. Karena apa? Karena ada Bernad Bear ti TV… oh Alhamdulillah… ya walaupun dia minta ditemenin nonton nggak apalah, daripada maen ular tangga or monopoli terus, lagian aku juga lumayan suka kok Bernad Bear. Walaupun Cuma sesekali nonton.

Kemudian, datanglah cemilan peyek dari dapur, maknyus nih, sambil nonton pikirku, langsung ku ambil dari toples. Eh si Fiza kembali berceloteh

Fiza: “ Kak rida nggak cuci tangan dulu sebelum makan?”

Aduh susah juga ya punya adik- adik bijak, di medan udah ada raihan dan hani yang hamper tiap hari membuatku agak2 puyeng, di kisaran ada si Fiza. Tapi emang bener juga apa yang dibilangnya. Aku pun memutar otak. Tapi belum nemu apa jawaban yang bagus. Sementara si peyek udah ditanganku. Akhirnya aku balik bertanya

Aku: “Emang Fiza udah cuci tangan?”

Fiza: “ Ini Fiza mau cuci tangan.” seketika ia berlari ke kamar mandi, dan kembali sambil mengambil peyek ditoples. Dan akupun masih tercengang, peyek yang tadi masih ditanganku belum kumakan. Tante ku pun tersenyum melihat tingkah Fiza..

Akhirnya aku sok stay cool aja, ngalihkan pembicaraan. Habis nggak tau mau jawab apa. Fiza…Fiza.. hari ini banyak banyak pelajaran yang diambil dari anak sekecil dirimu.

Pertama, jangan pernah mengajarkan hal buruk pada anak kecil, walaupun mungkin ia masih belum mengerti. Dan justru dari kecil lah ia harus sudah dibiasakan untuk hal- hal yang baik (loh ngomognya kek udah punya anak aja hehehe). Namun jangan salah memory perekam anak kecil jauh lebih kuat dari pada orang dewasa. Berhati-hatilah dalam bertindak.

Kedua cuci tangan sebelum makan. Hehehehehe

Fiza…kakak sayang sama Fiza, sama Syahid , Syafiq, Raihan, Hani, Arif, Nisa, Ela, Nazrul, Ikhsan. Dan semua adik-adik kakak lainnya….^_^

By: ukh_risa

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls