Pages

Sabtu, 01 Januari 2011

pelajaran dari adikku sayang


Sore itu aku sedang berkumpul diruang tamu bersama keluarga dikisaran. Yang lain pada bercengkrama, aku pun berniat untuk log in facebook, mumpung laptop tanteku lg nganggur, selain itu aku juga hendak mengirim berkas ke e-mail kakak kelasku. Baru saja beberapa saat PW dengan facebook tiba-tiba paman ku (adik mama) dari Tanjung Balai datang, beserta istri dan putrinya yang masih duduk dibangku teka.

Anak pamanku ini bernama Hafiza Al-Husna, dipanggil fiza, anaknya riang,bijak, lucu, namun suka merajuk. Ia lumayan dekat denganku, walau kami sangat jarang bertemu namun ia selalu mengingatku, diantara seluruh cucu nenekku, dialah yang paling mirip denganku diwaktu kecil, berikut dengan sifat merajuknya hehehe. Nah setelah turun dari kereta, si fiza langsung mengucapkan salam, menyalami kami satu persatu dan menuju kearahku, aku melihat ditangannya ada bungkusan plastik yang aku tak tahu isinya. Tapi seketika perasaanku tidak enak, hehehe.

Fiza: (mengeluarkan seluruh isi dalam kantongan plastic) “Kak Rida, kita main ular tangga yuuk….”

Tuh kan bener perasaanku gk enak, mana baru aja log in, berkas belum dikirim, diajak main ular tangga, waduh….

Aku: “ Ha? Ular tangga?, em… bentar ya sayang, setengah jam lagi, ok…”

Fiza: “ Ahhh…. Gk mau,,, Fiza mau sekarang….. ayoklah….” Rengek Fiza

Ayah Fiza: “ Iya tuh kak Rida, dari rumah tadi si Fiza uda niat main ular tangga ma kak Rida

Yasuw lah…. Kasihan juga nih anak, lagian kami jarang ketemu. Nggak apalah, nanti juga bisa OL lagi. Batinku

Permainan gitu-gitu aja, walau aku sering dapat tangga, tapi aku juga sering dapat ular, sehingga gak tamat-tamat, padahal udah bosen abis…tapi lihat si Fiza semangat mainnya aku nggak tega. Dan aha! Tuing… ada ide menarik, aku tipuin aja si Fiza, toh dia juga masih teka, nggak ngerti apa- apa. Macam betul aja sampe maghrib kami gini- gini terus…

Berbagai strategi sudah tersusun dalam kepalaku, tapi… tiba-tiba terbesit.. nggak ah, masak anak baru kecil gini udah ditipuin. Lagian aku kan kakaknya aku harus mengajarkan contoh yang baik. Justru dari hal kecil seperti ular tangga inilah aku ajarkan kejujuran sama dia. Ckckck…. Aku ini….. astaghfirullah...

Akhirnya aku urungkan niatku, dan akupun terus memulai permainan Dengan Fiza. Singkat cerita akhirnya aku memenangkan permainan…dengan jujur tentunya “ye ye ye” hehehehe. Hatikupun lega…akhirnya siap juga ular tangga ini

Namun kelegaanku tidak berlangsung lama karena tiba- tiba

Fiza: “ Kak rida, kita main monopoli yookk…”

Gdubrak!!! Apalagi ini? Ternyata dibalik kertas ular tangga tersebut, adalagi permainan lainnya namanya monopoli.

Aku: “Ini permainan apa Fiza?,kakak nggak ngerti.” Aku memang sering mendengar peraminan nya, namun nggak pernah memainkannya.

Fiza: “ Ini monopoli kakak… biar Fiza ajarin deh.”

Sedikit mulai mengerti cara memainkannya, walaupun agak aneh, soalnya ajaran Fiza agak beda (hehehe). Tapi untunglah permainan segera berhenti, kali ini benar-benar berhenti Fiza pun segera mengemasi permaiannya, memasukkannya ke kantong plastik. Karena apa? Karena ada Bernad Bear ti TV… oh Alhamdulillah… ya walaupun dia minta ditemenin nonton nggak apalah, daripada maen ular tangga or monopoli terus, lagian aku juga lumayan suka kok Bernad Bear. Walaupun Cuma sesekali nonton.

Kemudian, datanglah cemilan peyek dari dapur, maknyus nih, sambil nonton pikirku, langsung ku ambil dari toples. Eh si Fiza kembali berceloteh

Fiza: “ Kak rida nggak cuci tangan dulu sebelum makan?”

Aduh susah juga ya punya adik- adik bijak, di medan udah ada raihan dan hani yang hamper tiap hari membuatku agak2 puyeng, di kisaran ada si Fiza. Tapi emang bener juga apa yang dibilangnya. Aku pun memutar otak. Tapi belum nemu apa jawaban yang bagus. Sementara si peyek udah ditanganku. Akhirnya aku balik bertanya

Aku: “Emang Fiza udah cuci tangan?”

Fiza: “ Ini Fiza mau cuci tangan.” seketika ia berlari ke kamar mandi, dan kembali sambil mengambil peyek ditoples. Dan akupun masih tercengang, peyek yang tadi masih ditanganku belum kumakan. Tante ku pun tersenyum melihat tingkah Fiza..

Akhirnya aku sok stay cool aja, ngalihkan pembicaraan. Habis nggak tau mau jawab apa. Fiza…Fiza.. hari ini banyak banyak pelajaran yang diambil dari anak sekecil dirimu.

Pertama, jangan pernah mengajarkan hal buruk pada anak kecil, walaupun mungkin ia masih belum mengerti. Dan justru dari kecil lah ia harus sudah dibiasakan untuk hal- hal yang baik (loh ngomognya kek udah punya anak aja hehehe). Namun jangan salah memory perekam anak kecil jauh lebih kuat dari pada orang dewasa. Berhati-hatilah dalam bertindak.

Kedua cuci tangan sebelum makan. Hehehehehe

Fiza…kakak sayang sama Fiza, sama Syahid , Syafiq, Raihan, Hani, Arif, Nisa, Ela, Nazrul, Ikhsan. Dan semua adik-adik kakak lainnya….^_^

By: ukh_risa

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls